Ciri Bisnis Investasi Online Bodong / Zonk / Scam / Penipu

Ciri Bisnis Investasi Online Bodong / Zonk / Scam / Penipu

Ciri Bisnis Investasi Online Bodong / Zonk / Scam / Penipu - Beberapa waktu ke belakang, saya mendapat banyak sekali undangan berbisnis online. Ada yang bentuknya investasi, bisnis dropship dan reseller, sampai multi-level marketing (MLM). Dan tentunya, saya tolak semuanya.

Sayang dulu, ketika masih SMA, saya masih polos. Saya pernah diajak untuk berbisnis online kala itu. Melihat profit (baca: keuntungan) besar dalam  waktu yang relatif singkat, saya pun langsung tergiur. Alhasil, beberapa bisnis online pun saya jabani, dari yang sifatnya investasi, titip dana, jual pulsa, jual ebook seharga ratusan ribu, sampai yang saya nggak ngerti adalah ada bisnis mengundang orang untuk sedekah tapi memberi keuntungan secara materi kepada diri saya pribadi.

Untungnya, salah satu sahabat baik saya, yang kebetulan adalah seorang yang paham di bidang cryptocurrency dan investasi-investasi online menghentikan saya dari hal-hal jahat yang dikenal dengan bisnis online bodong/ scamzonk.

Saya nggak bilang kalau semua bisnis online itu bodong, tapi bisa dibilang kalau bisnis online itu sedikit banget yang amanah. Mungkin hanya 1: 1.000.000 yang amanah. Sisanya, setelah memenuhi target untuk belanja bulanan, owner-nya kabur entah kemana.

Oleh karena itu, agar kita bisa selamat dari bisnis-bisnis online yang zonk, saya coba paparkan beberapa ciri/ tanda/ kriteria suatu bisnis/ investasi rawan bodong.


1. Usaha Tidak Jelas

Ada beberapa bisnis online yang usahanya tidak jelas. Undang orang segini, dapat bonus segini, kalau berpasangan dapat bonus lagi, kalau downline kita ngundang kita dapat bonus lagi, tapi kalau ditanya produk yang kita jual apa? Usaha dari bisnis itu apa? Itu keuntungan dapat darimana? Kadang mereka bingung. Itulah yang dikenal dengan bisnis money game.

Money game itu keuntungannya diambil dari uang member yang baru gabung. Nggak ada proses produksi ataupun transaksi di bisnis seperti ini. Teori Supply and Demand tidak berlaku di bisnis seperti ini.

Dan jelas sekali bahwa bisnis seperti ini sangat rawan menjadi bodong. Oleh karena itu, ketika menemukan tawaran dengan produk yang nggak jelas apa, bijaklah dalam memilih. Kalau saya sendiri menyarankan jangan terima bisnis apapun yang bentuknya seperti yang saya jelaskan diatas.


2. Bisnis dan Keuntungan Tidak Transparan

Sekarang ini sedang marak beredar bisnis cryptocurrency baik itu yang sifatnya investasi trading maupun mining. Ada yang hasilnya fix (untuk yang satu ini, saya jelaskan nanti), ada juga yang tidak. Tapi, yang mau saya tekankan sekarang adalah yang hasilnya tidak fix terlebih dahulu.

Misalkan, ada sebuah bisnis investasi yang memberikan anda laporan tentang keuntungan yang diperoleh secara harian. Misalkan hari ini 2%, lalu hari selanjutnya 4%. Yang harus anda perhatikan dan tanyakan adalah bagaimana si 2% dan 4% ini dihitung?

Anda jangan mau terima jadi. Tanyakan bukti trading-nya kalau itu investasi trading. Tanyakan formula/ rumus menghitung keuntungannya sehingga si 2% dan 4% itu muncul.

Kenapa harus? Untuk menghindari money game. Dan dengan begitu juga anda tahu uang anda diputar seperti apa. Kalau kita nggak tahu dan percaya-percaya aja, kita termasuk golongan investor yang tidak cerdas. Kalau mereka (para pengusaha) bilang itu rahasia perusahaan-lah, atau apa-lah alasan mereka menolak, ada indikasi zonk disana.

Apalagi, jika ada aturan yang terlalu ketat dimana pengguna disulitkan untuk tarik modal atau didenda kalau tarik modal, ada kemungkinan bisnis seperti itu rawan scam (penipuan). Waspada-lah waspada-lah!


3. Waktu Cair dan Jumlah Profit yang Fix

Bisnis online itu biasanya sangat percaya diri mematok waktu dan jumlah keuntungan secara pasti. Bukannya saya mau memukul rata bahwa semua bisnis online yang menerapkan fix profit dan fix withdrawal itu pasti bodong, tapi secara logika ini kurang bisa diterima.

Mari kita pikirkan, kalau saya bilang bisnis itu adalah transaksi jual-beli, kira-kira kita bisa sepakat nggak? Bisa, ya? Nah, kalau saya bilang bisnis itu pasti ada naik dan ada turunnya kira-kira kita sepakat lagi, nggak?

Nah, bisnis yang bisa menjamin fix profit itu menurut saya sudah agak melenceng dari kaidah bisnis yang sebenarnya. Walaupun mungkin mereka memang punya cara untuk mengakali agar tidak pernah rugi setiap harinya, tapi secara logika, bisnis seperti itu agak sulit direalisasikan.

It sounds like they can see the future. Mereka tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Ya, mungkin mereka tahu, setelah mereka mengumpulkan cukup pundi, mereka kaya, mereka disappear (baca: menghilang). Haha.

Kalau kalian nemu atau diajak bisnis yang sistemnya profit tetap di jangka waktu yang tetap pula, perlu untuk diselidiki lebih dalam dulu.


4. Kantor & Dasar Hukum Tidak Jelas

Oke, ini juga menjadi salah satu aspek penting yang harus jadi bahan pertimbangan kalian sebelum berbisnis atau berinvestasi. Cari tahu dulu kantor tempat bisnis dijalankan dan dasar hukum dari usaha tersebut.

Kalau bisa kunjungi kantornya, lihat cara kerja para developer atau trader atau pebisnis di tempat usaha tersebut sehingga kita tahu seberapa baik prospek bisnis tersebut.

Setelah itu tanyakan kejelasan usaha tersebut di mata hukum. Sederhananya, apakah usaha tersebut sudah tervalidasi aman oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia? Kalau tidak, kita patut waspada, apapun bentuk usahanya dan bagaimana pun meyakinkannya bisnis tersebut.

Memang mereka punya pembelaan bahwa OJK dan sejenisnya itu hanyalah payung hukum semu, kalau owner-nya memang niat maling, ya maling saja. Lalu pernyataan itu dikuatkan dengan kasus-kasus seperti Century, e-KTP atau First Travel.

Bukannya justru itu poinnya. Yang sudah jelas-jelas diawasi saja bisa kecolongan, apalagi yang benar-benar tidak diawasi atau bahkan sudah diperingatkan untuk tidak ikut karena rawan. Let’s use our logic for a while.

Tugasnya OJK itu kan menjamin suatu badan usaha bisa berjalan baik atau tidak, aman untuk investasi atau tidak dilihat dari aset, kinerja, serta produk yang dihasilkan perusahaan.

Intinya OJK itu bekerja untuk kemaslahatan para investor. Mereka digaji untuk mengevaluasi bisnis-bisnis seperti ini. Tinggal kita yang harus milih, mau percaya ke siapa?


5. Owner tidak jelas dan tidak bisa dihubungi langsung

Setiap usaha pastilah dimulai dan dimiliki oleh seseorang. Dalam dunia bisnis online, kita sering memanggil si pengelola atau pemilik usaha dengan sebutan owner.

Menurut saya, adalah suatu hal yang wajar bila para angel investor ingin ngobrol langsung dengan owner, atau dapat kabar langsung dari ownernya. Jadi, kalau kita gabung ke suatu bisnis, pastikan kita tahu betul siapa owner-nya dan bisa atau tidaknya si owner dihubungi.

Setelah itu, jangan puas kalau si owner memberi respon. Mintakan satu lagi data yang penting, yaitu data diri si owner, mau itu KTP, Passport, ataupun Surat Izin Mengemudi. Buat apa? Supaya kalau nantinya ada apa-apa, proses pertanggung-jawaban dapat lebih mudah.

Nggak paham? Oke intinya gini, kalau investor punya data diri owner, kita bisa sedikit lebih percaya karena kalau kenapa-napa kita bisa proses ke pihak yang berwajib. Dan kalau owner dengan senang hati memberikan informasi yang sifatnya private, ada indikasi bahwa si owner amanah karena tahu resiko dari memberikan informasi pribadi itu berat.


6. Hasil Besar Modal Kecil (HYIP)

Nah, ini adalah salah satu ciri paling jelas dari bisnis bodong. Modal nggak seberapa, hasil bisa luar biasa, atau kecil tapi untuk selamanya. Sistem seperti ini di dunia bisnis internasional dikenal dengan istilah High Yield Investment Program atau kalau dibahasa Indonesiakan artinya Program Investasi dengan Profit Tinggi.

Secara logika, kalau memang bisa menghasilkan keuntungan yang besar, kenapa harus dia narik dana dari orang lain? Kenapa dia nggak menggadaikan motor atau mobil atau rumah dia lalu di jalankan sendiri supaya akhirnya dia bisa jadi satu dari 100 orang terkaya di dunia? Iya nggak?

Meski memang benar membayar, saya berani jamin, bisnis seperti ini hanyalah bisnis temporary. Kalau beruntung, uang investasi bisa balik dan kita dapet keuntungan dari jalannya bisnis ini sampai akhirnya SCAM. Atau, bisnis ini SCAM setelah anda menitipkan uang anda. Hanya dua itu saja kemungkinannya.

Ingat ini, tidak ada bisnis HYIP yang bertahan lama, dan tidak akan pernah ada, serta tidak ada orang yang sukses apalagi sampai kaya raya karena ikut program seperti HYIP ini (kecuali owner bisnisnya), dan tidak akan pernah ada, karena bukan begitu dunia ini bekerja.


7. Nggak Ada Jaminan

Untuk mengetahui apakah suatu bisnis itu riil dan amanah adalah dengan adanya jaminan. Apapun bentuknya, sekecil apapun ukurannya. Bahkan janji dan sumpah dari orang yang menawarkan pada kita pun sebenarnya bisa kita jadikan jaminan (walaupun pada akhirnya kalau zonk, sumpah hanya tinggal kata-kata).

Sebelum join suatu bisnis atau investasi, coba tanyakan apa jaminan yang diberikan pada investor? Kalau ada, meskipun kecil, berarti ada itikad baik dari si pebisnis pada mitra kerja (investor). Kalau perlu, minta kontrak hitam diatas putih untuk menegaskan dan mengesahkan jaminan tersebut.

Dan, kalau si pebisnis atau agen yang mengajak anda untuk berbisnis atau berinvestasi tidak berani bilang atau menawarkan jaminan, sudah bisa dipastikan bahwa bisnis seperti ini meragukan.

Dalam bisnis apapun, dana investor itu perlu dipertanggungjawabkan, setidaknya dengan balik modal. Kalau tidak bisa balik modal, itu bukan bisnis, tapi pencurian namanya. Kalau tidak ada pertanggungjawaban, itu menipu, bukan berbisnis namanya. Jadi, jadikan jaminan salah satu patokan kita memilih tempat berinvestasi.


Kesimpulan

Jadi, ada beberapa hal yang bisa kita jadikan sebagai bahan penilaian untuk menganalisis apakah suatu bisnis itu worth atau tidak, menguntungkan atau tidak, riil atau tidak? Aspek tersebut antara lain:

  • Usaha/ produknya jelas atau tidak?
  • Bisnis/ keuntungannya transparan atau tidak? Jelas atau tidak?
  • Waktu cair dan jumlah profitnya seperti apa? Jelas atau tidak?
  • Kantor & dasar hukumnya jelas atau tidak?
  • Ownernya siapa? Bisa dihubungi langsung atau tidak?
  • Plan-nya terindikasi HYIP atau tidak?
  • Ada jaminannya atau tidak?

Untuk saat ini, informasi inilah yang bisa saya jelaskan tentang ciri atau kriteria bisnis online bodong berkedok investasi. Ada kemungkinan artikel ini saya perbaharui mengikuti zaman. Saya harap informasi ini bisa bermanfaat bagi kita dan bisa membuat kita semakin waspada dan selektif dalam berbisnis (khususnya bisnis online yang notabene transaksinya tidak langsung). Bila ada yang ingin ditanyakan, silahkan tanyakan melalui kolom komentar di bawah. Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di tulisan saya lainnya.

Share this:

Disqus Comments